Tradisi Aneh, Wanita Di Tempat Ini Harus Menikah dengan Sesama Jenis
Misterikisah,com ~ Afrika merupakan daerah yang masih kental dengan adat
budayanya. Banyak tradisi yang tidak lazim di masyarakat Afrika. Kali ini,
tradisi yang aneh itu datang dari Tanzania.
Di salah satu Suku di Negara ini, mewajibkan wanita menikahi sesama jenis tanpa
memperdulikan orientasi s3ksual normal atau tidak. Anehnya, mereka tetap bisa
punya keturunan meskipun menikah dengan sesama jenis.
Tradisi yang aneh ini dipertahankan bukan tanpa alasan. Berikut
kisahnya.
Tradisi menikah dengan sesama jenis ini dilestarikan oleh
suku Kurya di suatu desa yang bernama Desa Nyamongo, Tanzania. Jumlah populasinya
adalah 700 ribu jiwa. Sehari-hari, masyarakat hidup dengan cara beternak dan
menggembala.
![]() |
Wanita Tanzania yang menikah dengan sesama jenis |
Calon mempelai wanita yang lebih tua harus seorang janda
baik yang ditinggal meninggal maupun yang cerai hidup. Janda yang memiliki anak
harus menunggu sampai semua anak-anaknya menikah baru dia bisa menikah lagi
dengan wanita yang lebih muda. Wanita yang lebih tua harus memberikan mahar
bagi wanita yang lebih muda.
Tujuan menikah wanita yang lebih muda adalah agar wanita
muda itu menemani masa tua wanita tua. Anak-anak yang telah menikah tidak wajib
merawat sang ibu dan kewajiban itu ditanggung oleh wanita muda.
Wanita muda yang sudah menikah harus menemani pasangannya
dan tinggal bersama dalam satu rumah. Mereka harus hidup selayaknya pasangan
yang berumah tangga secara normal. Mereka bisa berbagi ranjang tapi tidak
diperkenankan berhubungan seperti suami istri selayaknya. Mereka harus menjaga
satu sama lain.
Kemudian, wanita muda yang sudah menikah ini bisa memilih
laki-laki di luar sana sebagai ayah dari anak-anaknya nanti. Wanita muda yang
menikah harus mendapatkan anak lelaki jika ingin mendapatkan warisan dari
wanita tua.
Tujuan menikah sesama jenis ini adalah untuk menurunkan
tingkat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang cukup tinggi. Wanita yang
berusia 15-49 tahun yang sudah menikah kerap menjadi korban kekerasan sang
suami dan 72% kasusnya terjadi di Tanzania.
Pernikahan sesama jenis ini mampu menurunkan angka
kekerasan dalam rumah tangga secara signifikan. Sang istri tidak menjadi korban
kekerasan. [Misterikisah/ Interkini.com]